✨ Dosen Muslimah Sedang Mengajar

Mengajargif, gambar animasi dosen mengajar, animasi . Gambar kartun guru muslimah sedang mengajar animasi lucu merupakan salahsatu alat mengundang kalian terta cute cartoon pictures hijab cartoon cute anime cat. 845 ilustrasi gratis dari guru. Menawarkan gratis gambar kartun guru minimalis hari mengajar buku . Jakarta Universitas Indonesia (UI) sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) sedang membuka lowongan pekerjaan untuk dosen yang akan bekerja full-time (full-time lecturer).Lowongan ini tersedia untuk 157 formasi. Universitas Indonesia adalah salah perguruan tinggi ternama dan terbaik di Indonesia. Universitas ini memiliki jenis kampus modern, komprehensif, terbuka, multi budaya Kemudian saat sedang mengajar, dosen tersebut tidak sengaja menyalakan kamera. Dan pertemuan tersebut menjadi yang pertama bagi para mahasiswa melihat sang dosen. Saat itu juga para mahasiswa mengetahui kondisi sang dosen yang ternyata sedang sakit karena sang dosen terlihat menggunakan selang oksigen. Adajuga seorang dosen muslimah di bidang ilmu komputer, namun juga menjadi pengajar bahasa Arab. Jika mereka bisa, maka dengan izin Allah Ta'ala , kita juga bisa seperti mereka. Memang tidak setiap orang harus menjadi ustadz atau ustadzah, tetapi minimal kita mempelajari ilmu agama yang merupakan fardhu 'ain bagi setiap manusia. Gambarkartun guru perempuan sedang mengajar, gambar guru muslimah mengajar, gambar guru mengajar dikelas, gambar profesi guru kartun, . Kartun muslimah puteri kiut kartun muslim youtube, penyusunan skp guru yang diberi tugas tambahan dan atau tugas lain, dosen yang baik dalam . Cara unduh gambar kartun guru sedang mengajar. Sekolahdosen guru, perempuan, anak, kelas, tangan png 2254x1769px 311.69kb; Telusuri 2.000+ pilihan gambar kartun muslimah gratis untuk keperluan aktivitasmu. Pngtree memberi anda 102 gambar guru muslim png, vektor, clipart, guru perempuan kartun. Gambar mewarnai gambar profesi guru kartun muslimah di . Tidakhanya itu, beberapa dari mereka juga ternyata memiliki peran penting di dunia pendidikan yaitu mengajar sebagai dosen. Animasi Guru Muslimah Mengajar Di Kelas Terbaru Galeri Kartun Cuitan Dokter from hanya itu, beberapa dari mereka juga ternyata memiliki peran penting di dunia pendidikan yaitu mengajar sebagai dosen. Apr 10, 2021 · pekeliling kenaikan gaji penjawat awam 2018. Telusuri2.000+ pilihan gambar kartun muslimah gratis untuk keperluan aktivitasmu. Gambar kartun guru yang sedang mengajar kata kata bijak gambar perempuan kartun guru dan murid gambar kartun muslimah guru top gambar gambar kartun Sekolah dosen guru, perempuan, anak, kelas, tangan png 2254x1769px 311.69kb; Pin on islamic cartoon muslimah. Gambarkartun guru perempuan sedang mengajar, gambar guru muslimah. Gambar animasi bergerak di bawah ini menunjukkan seorang guru yang . 300 gambar bergerak guru mengajar gratis. Gambar animasi guru sedang mengajar. Pgri sedang mengajar || background animasi bergerak ruang kelas. 69+ koleksi gambar guru mengajar kartun bergerak | meme lucu. . Oleh Nindira Aryudhani, Koordinator LENTERA OPINI — Awal Februari lalu, jagat berita diramaikan dengan kabar peluang guru nonmuslim beragama Kristen mengajar di madrasah. Ini berawal dari kisah viral seorang guru nonmuslim yang mengajar di Madrasah Aliyah Negeri MAN Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Guru Mata Pelajaran Geografi bernama Eti Kurniawati itu, adalah CPNS Calon Pegawai Negeri Sipil dari Kementerian Agama. 01/02/2021 Peraturan Yang Membolehkan Guru Nonmuslim Mengajar di Madrasah Tak ayal, hal ini pun langsung ditanggapi pihak Kementerian Agama Kemenag. Menurut Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan GTK Madrasah Kementerian Agama Muhammad Zain, hal itu dimungkinkan secara regulasi. Menurut Zain, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemenag, sebagai sekolah berciri khas Islam, guru mata pelajaran agama di madrasah memang harus beragama Islam. Mata pelajaran agama itu antara lain Akidah Akhlak, Al-Qur’an-Hadis, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab. Tapi, untuk guru mata pelajaran umum di madrasah, regulasi mengatur bahwa itu bisa juga diampu oleh guru nonmuslim. Karena, kata Zain, hal itu sejalan dengan regulasi sistem merit. Sistem merit sendiri adalah kebijakan dan manajemen SDM yang berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar, tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan merit yang diatur dalam regulasi. 01/02/2021. Hal ini juga diatur dalam UU No 5 tahun 2014 tentang ASN, Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2017 jo Peraturan Pemerintah No 17 tahun 2020 tentang Manajemen PNS, Permenpan No 23 tahun 2019 tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil dan Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2019, dan Perka BKN No 14 tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan PNS. Hal ini tidak hanya berlaku di madrasah, tapi juga di sekolah agama lain dan juga perguruan tinggi. Sebagai contoh, di Sekolah Tinggi Keagamaan Negeri tertentu, ada yang dosen mata kuliah umumnya beragama berbeda. Turut menanggapi hal ini, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad menganggap pengangkatan tersebut tidak masalah sepanjang memenuhi tiga unsur pertama tempat, kedua kedaruratan, dan ketiga tidak mengajar pelajaran agama Islam. 03/02/2021 Menurut Dadang, jika suatu daerah itu merupakan daerah dengan jumlah umat muslim yang minoritas dan tidak ada tenaga pengajar muslim lainnya, maka layak untuk menempatkan guru yang berbeda agama di madrasah Islam dengan catatan tidak mengajar pelajaran agama. Sebaliknya, jika suatu daerah itu merupakan daerah dengan penganut Islam mayoritas, maka pengangkatan tersebut hendaknya dipertimbangkan kembali. Logikanya muslim mayoritas 80 persen lebih, mengapa harus memakai guru beragama lain kalau masih banyak yang beragama Islam. Kecuali di daerah minoritas muslim yang gurunya terbatas. Demikian jelas Dadang. Wujud Moderasi Bablas, Tirani pada Mayoritas Ulasan di atas menunjukkan bahwa peraturan-peraturan tersebut diterbitkan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menilik isi maupun praktiknya, peraturan tersebut memberi peluang luas berinteraksinya murid muslim dengan guru nonmuslim, yang ironisnya dalam hal ini terjadi di sekolah Islam. Pada akhirnya, mau tidak mau kondisi ini sangat mengarah pada adanya moderasi antara warga muslim dan nonmuslim. Yang parahnya, moderasi itu sangat mungkin menjadi bablas. Pasalnya, guru adalah sosok yang “digugu” diikuti dan ditiru. Jadi, sedikit banyak pasti pola pikir dan pola sikap guru ada yang ditularkan kepada murid, mengingat intensifnya interaksi mereka selama proses belajar-mengajar. Bayangkan jika hal ini terjadi antara seorang guru nonmuslim dengan murid muslim di sekolah Islam madrasah. Tidakkah penjagaan akidah seorang murid muslim itu berpotensi untuk terusik melalui pola pikir dan pola sikap sang guru yang tentu saja bersumber dari luar Islam? Bukankah keberadaan sekolah Islam juga untuk mengintensifkan pembelajaran ilmu-ilmu Islam yang termasuk di dalamnya ada pembelajaran soal akidah? Jika ingin pembelajaran dan penjagaan akidah Islam tetap intensif, mengapa harus mendatangkan guru yang beragama nonmuslim? Tanpa bermaksud mendiskriminasi para guru nonmuslim, namun batasan akidah bukanlah sesuatu yang layak untuk dimoderasi, apalagi dikompilasi atau dicampuradukkan. Islam telah mengatur hal ini secara tegas. Allah Swt. berfirman, “Janganlah kalian campur adukkan antara kebenaran dan kebatilan, dan kalian sembunyikan yang benar padahal kamu mengetahuinya.” QS Al-Baqarah [02] 42. Sehubungan dengan ayat tersebut, Imam Qatadah dan Mujahid mengartikan ayat ini dengan, “Janganlah kalian campur adukkan antara agama Yahudi dan Nasrani dengan Islam.” Perkara toleransi antarumat beragama, Islam juga telah mengatur dalam ayat yang lain. Tidak perlu diajari sumber-sumber hukum yang berasal dari luar Islam. Islam sendiri bersumber dari Sang Khalik, yang menurunkan Islam kepada Nabi Muhammad saw. sebagai satu-satunya agama yang diridai-Nya hingga akhir zaman. Allah Swt. berfirman, “Tidak ada paksaan untuk memasuki agama Islam; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” QS Al-Baqarah [02] 256. Allah Swt. juga berfirman dalam ayat, “Sesungguhnya agama yang diridai di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Alkitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian yang ada di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” QS Ali Imran [03] 19. Andai benar daerahnya mayoritas nonmuslim, tidakkah bisa diupayakan mutasi guru dari daerah lain demi memperoleh guru muslim untuk bidang studi yang sama? Apakah negara ini sudah kekurangan penduduk berprofesi guru? Padahal di luar sana, guru honorer saja masih membludak yang mengharapkan belas kasih negara. Artinya, alasan daerah mayoritas maupun minoritas muslim/nonmuslim adalah fatal untuk dilontarkan kepada publik. Alasan semacam ini justru kian menunjukkan dengan jelas bahwa negara gagal melindungi akidah rakyatnya yang jumlahnya mayoritas. Ini lagi-lagi tak ubahnya tirani pada mayoritas. Umat Islam tengah ditampilkan seolah-olah mereka “berbahaya” ketika menjadi golongan yang taat. Hingga hal ini menyibukkan pemerintah agar umat Islam termoderasi dan tampil moderat. Dengan kata lain, Islam yang “ramah” dan “damai”. Ini sungguh semakin menegaskan, bahwa demokrasi mencla-mencle. Karena suatu standar bisa ditetapkan sesuai kehendak rezim yang sedang berkuasa. Inilah panggung yang kemudian disebut sekularisasi. Yang selama ini menjadi koridor penjaga bagi tegaknya ideologi kapitalisme. Guru dalam Islam, Tak Sekadar Pengajar Posisi guru dalam Islam tak bisa dilepaskan dari payung besar sistem pendidikan Islam itu sendiri. Bahwa pendidikan ditargetkan untuk menghasilkan individu yang berkepribadian Islam. Jadi porsi guru dalam Islam ini memang tak sekadar mengajar atau menyampaikan materi pelajaran. Melainkan juga mendidik dan mencetak kepribadian pada anak didiknya. Guru bukanlah sebatas gudang ilmu. Namun, ia adalah suri teladan. Teladan adalah unsur penting dalam penilaian baik dan buruknya guru. Jika ia jujur, amanah, mulia, berani, menjaga diri, berhias dengan akhlak-akhlak yang baik; murid-muridnya akan tumbuh menjadi orang yang jujur, amanah, berakhlak mulia, berani dan menjaga diri. Sebaliknya, jika guru berbohong, khianat, munafik, pengecut, maka murid pun akan tumbuh dengan sifat dan akhlak tersebut. Sungguh, peran inilah yang sangat penting dari seorang guru dalam rangka membentuk kepribadian muridnya. Para murid memperoleh gambaran sosok ideal tentu saja dari gurunya. Karenanya, wajib bagi guru untuk menjadi teladan yang baik bagi muridnya. Teladan yang baik adalah salah satu cara yang paling jitu dalam pembentukan kepribadian murid, menjadi panutan dalam kepribadian, penampilan, karakter, daya pengaruh serta moral. Kaum guru juga wajib mengajarkan metode berpikir yang benar, tidak rida terhadap hal-hal yang bertentangan dengan syariat, dan senantiasa meninggikan kebenaran. Menjadi kewajiban para guru untuk menampakkan kerusakan kapitalisme, sekularisme, dan liberalisme, termasuk kebusukan demokrasi. Mereka harus turut memerangi ide-ide kufur tersebut berikut menjelaskan kepalsuan dan bahayanya. Berkata Abdullah bin Mas’ud ra., “Ilmu tidak diukur oleh banyaknya perkataan, tetapi oleh rasa takut kepada Allah.” Jelaslah, bahwa kekuatan kepribadian para murid yang dicetak oleh para guru ini sangat ditentukan kualitas akidahnya. Sehingga, peluang guru nonmuslim mengajar di madrasah adalah pintu pendangkalan akidah bagi generasi Islam. Adanya pemisahan sekolah negeri dengan madrasah sekolah Islam saja sudah jelas menunjukkan kuatnya sekularisasi di dunia pendidikan. Apa jadinya jika guru nonmuslim diberi ruang luas sebagai pencetak generasi muslim melalui sektor pendidikan? Khatimah Sistem kapitalisme tegak dengan segala pemahamannya yang bertentangan dengan hukum-hukum Islam, bahkan menghancurkan akidah Islam. Kapitalisme juga menebar kerusakan, melalui derivat-derivatnya, yakni sekularisme dan liberalisme. Kapitalisme telah sangat arogan mengaborsi visi besar pendidikan generasi. Yang semestinya menjadi generasi yang bangkit dan bertakwa, menjadi sekadar generasi pekerja, mesin ekonomi para kapitalis. Generasi sekuler adalah mereka ber-tsaqafah yang dangkal, akidah yang lemah, tidak peka, dan tidak paham masalah umat. Alih-alih menjadi pelopor dalam kebangkitan umat. Yang ada justru menjadi beban, bahkan sampah peradaban. Inikah yang kita cita-citakan? Na’udzu billaahi min dzalik. [MNews/Gz] Facebook Notice for EU! You need to login to view and post FB Comments! Dosen pembimbing yang mudah marah adalah mimpi buruk bagi banyak mahasiswa. Para mahasiswa bisa takut, tertekan, hingga merasa pusing ketika harus berhadapan dengan sang dosen. Padahal, sifat dosen tersebut bisa membuat mereka mengerjakan skripsi atau tesisnya dengan lebih baik dan lebih bayangkan ketika Anda harus menghadapi dosen A yang mudah marah dan dosen B yang sangat sabar. Ketika berhadapan dengan dosen A, mau tak mau Anda jadi super teliti. Sedangkan ketika berhadapan dengan dosen B, Anda malah jadi asal-asalan. Dengan kata lain, kegalakan dosen pun punya imbas positif untuk daripada Anda fokus pada dampak negatif akan kegalakan dosen, ada baiknya Anda belajar menerima sifat itu. Berikut ini 10 cara menghadapi dosen pembimbing yang pemarah dengan baik. 1. Jangan Masukkan ke Dalam HatiPepatah mengatakan bahwa bila kita tak bisa mengubah situasi, maka kitalah yang harus mengubah diri sendiri. Tujuannya, agar kita bisa beradaptasi dengan situasi tersebut. Hal ini pun sedikit banyak bisa diterapkan pada kasus dosen jelas tak bisa mengubah watak sang dosen. Anda mungkin bisa mengikis sedikit sifat galaknya, namun secara keseluruhan, ia akan sama itu, ubahlah diri Anda sendiri. Bila Anda adalah tipe orang yang sensitif, belajarlah untuk lebih bermuka tebal. Jangan memasukkan segalanya ke dalam hati. Dan jangan berlarut-larut dalam rasa malu dan sedih habis dimarahi. Belajarlah untuk cuek meski baru saja kena omel habis-habisan. 2. Minimalisir KesalahanKegalakan dosen tentu ada penyebabnya. Biasanya yang memantik emosinya adalah ketika kita melakukan kesalahan dalam jumlah yang terlalu banyak. Satu atau dua kesalahan mungkin akan membuat dosen cemberut. Namun lebih dari 5 kesalahan akan membuat Anda jadi target ledakan dari itu, usahakan lebih hati-hati saat menunjukkan hasil kerja Anda. Pastikan Anda menulis sesuai EYD hingga menyediakan argumen yang baik dan logis. Selain itu, penulisan nama gelar hingga singkatan juga wajib diperhatikan. Eits, jangan salah, hal-hal mendetail seperti ini ternyata penting sekali saat kita harus menghadapi dosen pembimbing yang meski tak semua, namun banyak di antara mereka yang memiliki ketelitian ekstra Jangan Membuat Kesalahan BerulangSelain perlu menghindari terlalu banyak kesalahan, Anda juga perlu menghindari melakukan kesalahan berulang. Hal seperti ini bisa membuat dosen Anda yang mudah emosi menjadi sangat pada pertemuan sebelumnya, Anda sudah diberitahu untuk tidak menggunakan buku A sebagai referensi. Sebab buku tersebut sudah terlalu tua. Namun pada pertemuan berikutnya Anda malah menggunakan referensi dari buku B yang jauh lebih tua dari buku bila dosen pembimbing mengatakan sesuatu, jangan cuma memahaminya secara literal. Anda juga harus paham konteksnya sehingga tidak dianggap melakukan kesalahan yang sama. Baca juga 8 Tips Agar Anda Lulus Kuliah Tepat Waktu4. Tak Perlu Berdebat dengan Dosen ItuSesekali, Anda mungkin merasa jengkel dengan dosen. Anda ingin membuktikan bahwa ia pun manusia yang bisa salah. Tapi, tindakan seperti ini sangat beresiko lho. Dosen Anda yang mudah marah itu bisa sangat tersinggung dengan sikap Anda yang dianggap menantang. Sebagai akibatnya, ia akan membuat skripsi atau tesis Anda jadi semakin sulit. Ada baiknya, Anda berpikir dan bersikap lebih pragmatis. Apalagi bila Anda tak mau repot dengan akibatnya yang bisa sangat Sesekali Ajak Dosen BercandaSeseorang yang mudah marah tak berarti tak memiliki selera humor yang bagus. Bisa jadi, meski emosinya sering naik, dosen Anda sangat menikmati candaan orang lain. Karenanya, tak ada salahnya menghadapi dosen pembimbing yang pemarah dengan sesekali membuat saja kita tak bisa berharap hal itu mengubah karakter galaknya. Namun dengan humor yang tepat, kita akan bisa mengambil hati sang dosen. Dan mungkin dengan strategi ini, Anda bisa menurunkan intensitas kegalakannya. 6. Pahami KarakternyaSelain memiliki selera humor yang baik, seseorang yang galak juga memiliki berbagai aspek lain pada dirinya. Bisa saja ia galak namun penyayang bisa juga dia galak namun sebetulnya sangat keibuan. Karakter-karakter ini perlu kita pahami bila menjalin ikatan yang lebih erat dengan setelah sedikit mengobrol, Anda baru tahu kalau dosen pembimbing Anda sangat menyukai bunga anggrek. Karenanya, bila suatu saat Anda pergi liburan, tak ada salahnya membelikan dosen bibit anggrek yang bagus. Dosen Anda pasti akan sangat menghargai oleh-oleh pemberian Hati-hati Saat Chatting dengan DosenTidak sedikit dosen yang memiliki aturan teramat ketat dalam hal chatting. Mereka mengharapkan mahasiswanya untuk bersikap sopan dan menghormati dalam ranah virtual ketika chatting bisa membuat dosen benar-benar jengkel. Contohnya, Anda suka menyingkat kata. Padahal dosen Anda sudah tua dan tak paham singkatan ala anak muda. Atau, ia teramat menjunjung tinggi kesopanan. Namun Anda asal saja chatting tanpa memberikan salam terlebih karena itu, kita pun semestinya menghindari hal-hal seperti itu. Toh, kebiasaan chatting yang sopan ini bisa menjadi bekal Anda masuk dunia kerja kelak. Saat harus berhubungan dengan klien, misalnya, Anda bisa menggunakan bahasa yang baik sehingga maksud Anda lebih lebih Gunakan Bahasa yang SopanSelain chatting dengan sopan, usahakanlah untuk selalu menggunakan bahasa yang baik ketika menghadapi dosen pembimbing yang pemarah. Pilih kata yang netral dan cenderung menentramkan. Misalnya, dosen Anda pada pertemuan yang lalu mengatakan bahwa Anda harus meninggalkan metode di pertemuan minggu ini, ia malah menyarankan Anda menggunakan metode A. Daripada mengatakan bahwa ia plin-plan, tanyakan masalah-masalah pada metode A. Katakan kekurangan metode A yang ia sebut pada pertemuan sebelumnya. Dosen Anda pasti lebih mudah menerima hal ini dibanding bila Anda menyebutnya juga 9 Kiat Teruji Menjadi Mahasiswa Berprestasi9. Jangan Mendekatinya Saat Mood Sedang BurukHindarilah meminta konsultasi pada dosen saat mood-nya sedang buruk. Misalnya, Anda tahu dosen Anda hari ini sangat sibuk. Ia bukan saja harus mengajar, namun juga mengikuti Anda sekadar ingin menyerahkan revisi, tentu tak mengapa. Namun, bila Anda ingin membicarakan topik yang penting sebaiknya cari waktu yang lain. Bilapun dipaksakan, hasil pertemuan pasti kurang maksimal. Belum lagi, ada potensi dosen Anda hanya akan marah-marah saja karena memang sedang lelah dan tidak Jangan Telat Saat Anda telat, Anda hanya memberikan alasan untuk dimarahi dosen. Padahal Anda tahu sendiri bahwa dosen Anda tersebut sangat pemarah. Karena itu, usahakanlah untuk senantiasa datang tepat waktu. Bila perlu, Anda harus datang sebelum jam yang untuk menghindari dimarahi, hal ini juga memungkinkan Anda tidak gagal bertemu dosen. Ingat, dosen biasanya sangat sibuk. Kadang meski sudah berjanji untuk bertemu, tiba-tiba ia harus pergi. Dengan datang lebih cepat, peluang Anda bertemu dosen akan lebih atau tesis terasa semakin berat bila kita memiliki dosen pembimbing yang galak. Padahal, kegalakan dosen sebenarnya bisa memacu kita untuk lebih cepat menyelesaikan tugas tersebut. Daripada merasa takut, yang seharusnya kita upayakan adalah beradaptasi dengan sifat dosen. Dengan demikian, kita dapat menghadapi dosen pembimbing pemarah dengan lebih baik sekaligus bisa lulus tepat waktu. Masjid didirikan sebagai pusat dakwah dan pendidikan Islam sejak masa Nabi Muhammad SAW. Dalam perkembangannya, tidak hanya orang dewasa yang belajar di masjid, tetapi juga anak-anak. Pengajarnya pun tidak hanya terdiri atas laki-laki, tetapi juga perempuan seiring tren penempatan Taman Pendidikan Al-Qur’an TPQ di dalam masjid dengan berbagai alasan. Fenomena ini menyisakan masalah fiqhiyyah bagi muslimah di Indonesia yang mayoritas bermazhab Syafi'i, yang mengharamkan perempuan haid masuk dan berdiam di dalam masjid. Lalu bagaimana dengan ustadzah TPQ yang sedang haid yang harus mengajar di dalam masjid? Haruskah ia cuti selama haid atau adakah solusi fiqihnya? Mayoritas ulama mazhab empat mengharamkan orang yang sedang junub dan perempuan yang sedang haid untuk masuk ke dalam masjid berdasarkan Surat An-Nisa' ayat 43 dan hadits berikut يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَقْرَبُوا الصَّلَاةَ وَأَنْتُمْ سُكَارَى حَتَّى تَعْلَمُوا مَا تَقُولُونَ وَلَا جُنُبًا إِلَّا عَابِرِي سَبِيلٍ حَتَّى تَغْتَسِلُوا، وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَى أَوْ عَلَى سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ، إِنَّ اللهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُورًا Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, jangan kalian melakukan shalat dalam keadaan mabuk sehingga kalian mengerti apa yang kalian ucapkan; jangan pula kalian menghampiri masjid dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja sehingga kalian mandi. Jika kalian sakit atau sedang dalam perjalanan atau datang dari tempat buang air atau telah menyentuh perempuan, kemudian kalian tidak mendapat air, tayamum dengan debu yang baik suci. Sapulah muka dan tangan kalian. Sungguh Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.” An-Nisa’ ayat 43. Adapun berikut ini adalah hadits yang dikutip oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Kitab Bulughul Maram min Adillatil Ahkam. وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِنِّي لَا أُحِلُّ الْمَسْجِدَ لِحَائِضٍ وَلَا جُنُب. رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَصَحَّحَهُ ابْنُ خُزَيْمَةَ Artinya, “Dari Sayidah Aisyah RA, sungguh Nabi Muhammad SAW bersabda, Aku tidak menghalalkan masjid bagi perempuan haid dan orang yang junub,” HR Abu Dawud. Ibnu Khuzaimah menshahihkannya. Lalu bagaimana dengan guru TPQ yang sedang haid namun punya jadwal mengajar di masjid? Berkaitan permasalahan ini pakar fiqih bermazhab Maliki kota Sfax atau Shafaqis Tunisia, Abul Hasan Al-Lakhmi wafat 478 H berpendapat, perempuan haid boleh masuk ke dalam masjid asalkan benar-benar menjaga darahnya, tidak menetes, atau mengotori masjid. Menjelaskan hal ini, Abu Abdillah Al-Abdari wafat 897 H mencatat وَأَجَازَ ابْنُ مَسْلَمَةَ دُخُولَهُ مُطْلَقًا فَأَلْزَمَهُ اللَّخَمِيُّ الْحَائِضَ مُسْتَثْفِرَةً Artinya, “Ibnu Maslamah membolehkan orang junub masuk ke dalam masjid secara mutlak. Kemudian Al-Lakhmi menetapkan hukum tersebut bagi orang haid dengan kondisi mustatsfirah benar-benar menjaga darahnya tidak menetes atau mengotori masjid,” Al-Abdari, At-Taju wal Iklil li Mukhtasharil Khalil, [Beirut, Darul Fikr 1398 H], juz I, halaman 317. Pengertian kata “mustatsfirah” merujuk pada wanita yang memakai izar kain bawah semacam jarit kemudian menarik ujungnya ke belakang melewati tengah-tengah kedua kakinya selangkangannya dan menjahit atau mengikatnya di bagian tengah belakang kainnya. Abul Husain Ahmad bin Faris bin Zakariya, Mu’jam Maqayisil Lughah, [Beirut, Darul Fikr 1399 H/1979 M], juz I, halaman 381. Dari sini penjelasan Imam Al-Lakhmi ini, dapat dipahami bahwa, yang terpenting bagi wanita haid adalah menjaga agar darahnya tidak menetes, merembes, atau mengotori masjid. Bila demikian, semisal wanita haid memakai pembalut yang benar-benar mampu menahan rembesan darah haid dibolehkan masuk masjid. Validitas pendapat Al-Lakhmi ini dapat dikonfirmasi dalam kitab fiqih mazhab Maliki lainnya, semisal Kitab Mawahibul Jalil karya Al-Hatthab Ar-Ru’yani 902-954 H/1497-1547 H yang menjelaskannya sebagai berikut وَقَالَ اللَّخْمِيُّ اخْتُلِفَ فِي دُخُولِ الْحَائِضِ وَالْجُنُبِ الْمَسْجِدَ. فَمَنَعَهُ مَالِكٌ وَأَجَازَهُ زَيْدُ بْنُ أَسْلَمْ إِذَا كَانَ عَابِرِ سَبِيلٍ. وَأَجَازَهُ مُحَمَّدُ بْنُ مَسْلَمَةَ جُمْلَةً. وَقَالَ لَا يَنْبَغِي لِلْحَائِضِ أَنْ تَدْخُلَ الْمَسْجِدَ لِأَنَّهَا لَا تَأْمَنُ أَنْ يَخْرُجَ مِنَ الْحَيْضَةِ مَا يُنَزَّهُ عَنْهُ الْمَسْجِدُ، وَيَدْخُلُهُ الْجُنُبُ لِأَنَّهُ يَأْمَنُ ذَلِكَ. قَالَ وَهُمَا فِي أَنْفُسِهِمَا طَاهِرَانِ سَوَاءً. وَعَلَى هَذَا يَجُوزُ كَوْنُهُمَا فِيهِ إِذَا اسْتَثْفَرَتْ. انتهى Artinya, “Al-Lakhmi berkata, berkaitan dengan masuknya wanita haid dan orang junub ke dalam masjid, hukumnya diperselisihkan. Imam Malik mencegahnya. Sedangkan Imam Zaid bin Aslam membolehkannya ketika hanya lewat. Muhammad bin Maslamah membolehkannya secara umum. Ia berkata, Wanita haid hendaknya tidak masuk ke dalam masjid karena tidak ada jaminan haidnya—yang semestinya masjid terbersihkan darinya—keluar darinya. Sedangkan orang junub boleh memasukinya karena terhindar dari kemungkinan seperti itu.’ Al-Lakhmi berkata, Wanita haid dan orang junub itu sama-sama suci. Berdasarkan hal ini, mereka berdua sama-sama boleh berada di dalam masjid, yaitu ketika wanita haid tersebut benar-benar menjaga darahnya tidak menetes atau mengotori masjid semisal dengan pembalut yang berkualitas. At-Tharablusi/Al-Hathab, Mawahibul Jalil li Syarh Muhtashar Khalil, [tanpa keterangan kota, Darul Alam Al-Kutub 2003 M/1423 H], juz I, halaman 551-552. Walhasil, pendapat Al-Lakhmi tersebut dapat menjadi solusi bagi para ustadzah TPQ atau lainnya yang sedang haid namun punya jadwal mengajar di dalam masjid. Dengan mengikuti pendapat tersebut, ia boleh untuk tetap mengajar Al-Qur’an meskipun lokasi kelasnya berada di dalam masjid, asalkan benar-benar menjaga darah haidnya tidak mengotori masjid. Pun demikian, bila pengajarnya banyak dan masih memungkinkan bagi ustazdah yang sedang haid untuk cuti atau absen terlebih dahulu hingga selesai haidnya, maka lebih baik baginya untuk tidak mengajar terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari perbedaan pendapat ulama sesuai kaidah fiqih, “Al-Khuruj minal khilaf mustahabb.” Wallahu a’lam. Ustadzah Dalliya HQ, Pengasuh Pesantren Fasihuddin Pasirputih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.

dosen muslimah sedang mengajar